MENULIS ADALAH BAGIAN HIDUPKU

aku suka kamu...sangat dan sangat
baru kali ini ku menemukan orang yang perfect,,,,,
ah perasaanku mengambang TT

Q tidak tahu harus bicara sama siapa....
Hati ku tersiksa dengan asaku....
Apakah ini rasa atau asa....
Lelah ku mengarungi jiwa ini yang tidak menentu....
sulit ku ungkapkan....
sulit aku terka....
tapi ini hanya intuisi....
biarlah intuisini pergi.....
namun apa danya aku tak bisa...
dan membuatku tak mengerti....

Bila ku berani melangkah ku akan melangkah dengan arah....
tapi hati kecilku berbicara " jangan "
membuatku layu dalam lamunanku yang semu...
dan kusadari semuanya palsu....
namun aku yakin itu benar dan bukan palsu....
kepalsuan yang setiap saat datang...
walaupun begito kedatanganmu menguatkan langkahku...
semangat setiap ku melihat senyuman manisnya dengan sapaan lembutnya...
begito indah dan sempurna
tapi kusadar bintang itu tak kan bisa kugapai setinggi langit...
namun setiap malam akan kulihat bintang itu yang menghiasi langkahku....

aku suka dia,,haduh apakah ini virus cinta. Ya Allah sdarkan q

My Chemical Romance - I Don't Love You Lyrics

 

When you go
Don't ever think I'll make you try to stay
And maybe when you get back
I'll be off to find another way

And after all this time that you still owe
You're still the good-for-nothing I am not
So take your gloves and get out
Better get out
While you can

When you go
Would you even turn to say
"I don't love you
Like I did
Yesterday"

Sometimes I cry so hard from pleading
So sick and tired of all the needless needing
But baby when they knock you
Down and out
It's where you oughta stay

And after all the blood that you still owe
Another dollar's just another loan
So fix your eyes and get up
Better get up
While you can

When you go
Would you even turn to say
"I don't love you
Like I did
Yesterday"

When you go
Would you have the guts to say
"I don't love you
Like I loved you
Yesterday"

I don't love you
Like I loved you
Yesterday

I don't love you
Like I loved you
Yesterday

powered by lirik lagu indonesia
-http://www.rizkyonline.com/My-Chemical-Romance/My-Chemical-Romance-I-Don-t-Love-You-Lyrics.html-

No Doubt - Don't Speak Lyrics

 

You and me
We used to be together
Every day together always

I really feel
Like I'm losing my best friend
I can't believe
This could be the end

It looks as though you're letting go
And if it's real
Well I don't want to know

Don't speak
I know just what you're saying
So please stop explaining
Don't tell me 'cause it hurts
Don't speak
I know what you're thinking
I don't need your reasons
Don't tell me 'cause it hurts

Our memories
They can be inviting
But some are altogether
Mighty frightning

As we die, both you and I
With my head in my hands
I sit and cry

(CHORUS)

It's all ending
I gotta stop pretending who we are
You and me
I can see us dying...are we?

(CHORUS)

powered by lirik lagu indonesia
-http://www.rizkyonline.com/No-Doubt/No-Doubt-Don-t-Speak-Lyrics.html-

Sore ini, hari yang menyebalkan dan membuat hati aku jengkel. Disekolah ada jam tambahan bahasa Indonesia. Pelajaran yang paling buat gue ngantuk dan bête. Abisnya setiap pelajarannya Cuma catat dan catat. Padahal gue itu paling sebel kalau catat yang ngabisin tinta dan lembaran – lembaran kertas. Dari pada gue nyatat materi yang kagak jelas itu mendingan gue corat – coret buku teman gue aja. N ntar gue pinjam catatan teman sebelah gue aja hehehehe
Hm,pelajaran bahasa Indonesia kok gak kelar – kelar juga, padahal gue udah ngabisin kertas tiga halaman buku buat corat – coret. Di tengah – tengah pelajaran gue sama teman bangku gue yang namanya vita perhatiin teman gue yang lagi tidur pulas di depan meja guru. Aduh ini orang udah kagak waras kali ya, sempat – sempatnya dia tidur di kelas di depan meja guru lagi.
Tiba – tiba sebuah kapur melanyang ke pipinya Hanna. Ternyata kapur itu dari Pak Anton, yang dari tadi memperhatikan gerak – gerik si Hanna. Hannapun bangun dengan senyum yang agak konyol. Kemudian, tawa riuh dari Dadang melenyapkan seisi ruang kelas yang tadinya sepi. Pak Anton menyuruh Hanna untuk cuci muka. Dan si Dadang di hukum Pak Anton untuk mengerjakan soal sebanyak 20 halaman.
Bu Yanti tiba – tiba muncul di depan pintu kelas. Bu Yanti adalah guru biologi yang kadang baek dan terkadang nyebelin. Bu Yanti memanggil nama anak –anak yang ikut olimpiade biologi. Gue termasuk daftar yang dipanggil. Aduh kenapa gue harus dipanggil ? padahal gue itu paling nggak suka pelajaran biologi yang hafalannya segunung kidul. Vita ngucapin selamat buat gue.
Vita : Selamat ya vio! Aku jadi iri sama kamu. Kapannya aku bisa ikut olimpiade.Mungkin mimpi kali ya.
Gue : Em,kalau kamu mau kamu bisa kok gantiin aku. Aku juga agak nggak mau ikutan olimpiade itu. Ntar kepala gue kanyak tumpukan buku lagi. Hehehehe

Vita : Eh,loe biasa ja kali, hehehehe. Bu Yanti tadi bilang kalau yang ikut olimpiade biologi disuruh kumpul sehabis pelajaran tambahan ini.
Gue : Apa ??? Waduh – waduh, kenapa kumpulnya harus hari ini sih. Besuk gak bisa pa ? Padahal ya , gue dah punya rencana pergi ke toko buku. Hm,,masak di tunda lagi sih, ntar novel yang gue incer selama ini dah abis terjual. Em,, tadi Bu Yanti Cuma bilang disuruh kumpul doangkan ???
Vita : Kayaknya iya sih, tapi aku gak tahu betul. Kenapa kamu gak tanya aja sama Hans.
Gue : Apa aku di suruh tanya ke Hans ????? Ogah !!!!Liat mukanya aja udah muak apa lagi harus bicaras ama dia. Emang Hans juga dipanggil sama Bu Yanti ya?
Vita : Ya iya, si Hans itu kan pintar. Serentetan olimpiade dia ikut. So pasti olimpiade biologi ini dia juga ikut.
Gue : Waduh, gue bakalan tambah bêteni
Vita : Emang kenapa sih vio, setiap denger nama Hans, darahmu jadi naik ????? emang Hans pernah buat kesalahan sama loe ya ???
Viona : em,, nggak sih…Tapi, dia itu nyebelin banget.
Vita : Masak anak sebaik Hans nyebelin ? Jangan – jangan loe suka ya sama dia? Ngaku? Heheheh
Viona : Nggak…amit – amit, jangan sampai gue suka sama orang yang sok perfect kanyak dia itu.
Vita : Ntar loe nyesel lho.
Viona ; Nggak bakalan gue nyesel. Huhhhhh
Kenapa sih si Vita dan semua orang bilang Hans itu baik, pintar, sopan, ramah, sholeh, dan gak sombong. Apa mereka pada di sulap ya? Tapi, mana mungkin si Hans punya ilmu buat ngehipnotis semua orang.?
Tiba – tiba suara Pak Anton memecahkan aku dari lamunanku.
Pak Anton : Hari ini pelajaran tambahan cukup disini, jangan lupa anak – anak besuk kalian mengumpulkan tugas mengarang kalian minggu lalu, dan kamu Dadang soal yang saya suruh kerjakan besuk dikumpulkan sebelum jam tujuh pagi. Selamat siang semuanya.
Dadang : Apa? Jam tujuh pagi? Hm, mana aku belum ngerjain tugas mengarang lagi. Mati aku !!! Viona…ntar malam aku ke rumahmu ya? Bantuin ngerjain soal gue, OK!
Viona : Sorry dang, gue nggak bisa. Ntar malam gue mau ke rumah tanteku.
Dadang : Vio, please banget….Masak loe tega sih ngeliat penderitaan sohib loe sendiri????
Viona : Ya ampun Dadang, kalau gue nggak ikut ke rumah tanteku , bisa – bisa gue kena marah sama mama. Hm, minta tolong aja sama Vita, gimana ?
Dadang : Vitakan rumahnya jauh.
Viona : Terus ???? Siapa donk ???
Hans : Dang, ntar gue bantu. Gimana? Mau apa nggak?
Dadang : Makasih banget Hans, tapi gue nggak tau rumah loe dimana?
Hans : Loe tau rumahnya Denis nggak?
Dadang : Taulah..tiap hari aja gue maen ke sana. Emangnya rumah loe dekat sama rumahnya Denis?
Hans ; Iya, Tapi agak jauh dikit sih.
Dadang : OK! Kalau gito ntar malam gue ke rumah loe. Jam 20.00 ya?
Hans : Jangan jam 8 Dang! Kemalaman itu. Gimana kalau jam 18.30 aja?
Dadang : Otre boss, ntar gue tunggu di rumah Denis ya.
Hans : Sip !!
Tyo : Oe,, Hans, jangan kelamaan ngobrolnya sama Dadang, Bu Yanti dah nunggu kita di laboratorium.
Hans : Iya, gue segera ke sana.
Viona : Wah, dewa penolong seluruh umat datang juga akhirnya.
Hans pun tersenyum kecil sambil melirik ke Viona.
Hans : Hay, Vio..
Sapa Hans ke Vio, tapi tetap aja Viona acuh.
Bu Yanti : Selamat sore anak – anak. Maaf, ibu sudah ganggu acara sore kalian.
Gak apa – apa bu jawab semua murid.
Bu Yanti : Ibu sengaja mengumpulkan kalian untuk membicarakan bimbingan olimpiade biologi yang segera di adakan. Karena siswa yang saya ambil, hanya sepuluh orang, nanti ibu akan membaginya dua kelompok. ( Viona sangat berharap tidak satu kelompok sama Hans nyebelin itu ). Setiap kelompok terdiri dari lima orang, dan masing – masing kelompok mempunyai team leadernya. Saya sudah tentukan team leadernya, yaitu Viona dan Hans.
Viona : Apa??????
Bu Ynati : Kenapa Vio?
Viona : Tidak apa – apa bu, Cuma kaget aja.
Haih kenapa sih harus gue. Kanyak gak ada orang lain aja. Huhhhhhh, sebel.Gumam Viona dalam hati
Bu Yanti : Saya minta setiap team leadernya harus saling komunikasi dan kompak, karena kalian berdua sudah saya percayai untuk maju olimpiade, sedangkan yang lainnya masih saya seleksi.
Viona melirik Hans dengan lirikan sinis, dan Hans membalasnya dengan senyuman yang lembut. Bu Yantipun mengakhiri pertemuan itu, setelah menjelaskan semua tentang bimbingan olimpiade biologi. Hati Vioan pun lega dan dia cepat – cepat pengen ke toko buku. Tapi, tiba – tiba hujan turun cukup deras. Dan Viona harus menunggu di sekolah sampai hujannya reda. Kemudian dia menelpon ke rumahnya. Tapi, tidak ada seorangpum yang mengangkat telponnya. Hm,kok gak ada yang ngangkat ya ? Emang, mama pergi kemana?kata Viona.
Dia melihat sekelilingnya dan dia tercengah cuma ada Hans saja. Aduh, sekolah ini kok sepi banget sih ? apa gak ada eskul hari ini? tanya Viona dalam hati. Hay, kok belum pulang? Gak ada yang jemput ya? tanya Hans
Kamu taukan sore ini hujan, jadinya aku gak bisa pulang, dan orang tuaku gak ada yang bisa jemput gue. jawab Viona dengan nada ketus.
Hans : Ow,,
Viona ; Eloe sendiri kenapa belum pulang ?
Hans : Gue? Pengen aja gak pulang.
Vioan : Dasar orang aneh
Hans : Maksud loe gue orang aneh gitu?
Viona : Iya kamu. Disamping guekan cuma ada kamu. Giman sih kamu itu?????
Hans : Vio…
Viona: Da pa ?
Hans : Gak ada apa –apa.
Viona : Huft…
Hans : Boleh nggak gue temenin elo di sini?
Viona : Dari pada gue ditemenin elo mendingan gue ke perpus aja.
Hans : Hey, Vio perpuskan udah tutup.
Viona : Oh, iya gue lupa
Hans : Terus loe mau kemana?
Viona : Mau kemana aja bukan urusan loe !!!!!!!
Hans : Ntar kalau elo ilang gimana ?
Viona : Gak mungkin gue ilang.
Kenapa Viona sinis sama gue. Emang gue salah apa? Gue pengen banget jadi temen deketnya, mungkin bisa jadi sahabat, kata hans dalam hati.
Hans mengikuti Viona. Dimana dia duduk, pasti disampingnya ada hans. Napa sih loe ngikutin gue terus ? Kanyak pencuri aja tanya Viona. Gue cuma pengen nemenin loe aja jawab Hans dengan lembut. Haduh – haduh Hans tadikan udah gue bilang gue nggak mau ditemenin sama loe. Apa tadi gak denger??tanya Viona.Tiba – tiba ada suara yang memanggil nama Hans. Hans, kamu belum pulang ya? tanya Tiara. Belum jawab Hans. Em, gimana kalau gue anter loe pulang? tanya Tiara
Hans : Makasih Tia, gue bawa motor kok
Tiara : Kenapa loe belum pulang?
Hans : Gue…gue habis ikut bimbingan olimpiade biologi, terus waktu gue mau pulang turun hujan & gue lupa gak bawa jas hujan..
Tiara : hans, tadikan gue liat elo ngelipat jas hujan waktu tiba di sekul.
Hans : Apa iya Tia?
Tiara : Ya ampun Hans, elo itu bener – bener lupa atau ngelupa ???? Masak siswa teladan yang terkenal pinter se sekolahan lupa bawa jas hujan apa nggak?? Jangan – jangan elo sengaja nemenin Viona ya?
Hans : Nggak…gue nggak bermaksud nemenin Viona
Tiara ; Jangan boong lho Hans, ntar dosa lho,hehehehehe
Viona : Ehem…ehem..
Tiara : Ada apa Vio? Elo sakit ya
Viona: Nggak, Cuma gue agak sakit telinga gue
Tiara : Ha??? Sakit telinga
Viona : Nggak kena apa – apa kok telinga gue rasanya panas dan kotorannya pengen banget keluar.
Tiara : Ow,. Oh ya Hans, ntar malam rencananya gue pengen elo ngajarin fisika, soalnya dua hari lagi gue mau ulangan.
Hans : Aduh, maaf Tia. Bukannya aku nggak mau tapi ntar malam aku ada janji bantuin Dadang ngerjain tugas.
Tiara : Ow, ya udah gak apa – apa, kalau besuk lusa gimana ?
Hans : Boleh, tapi di sekul aja ya, coz kalau di rumah gue nggak enak sama yokab & bokap gue.
Tiara : Otre boss. Em, gue pulang dulu ya cos udah sore bangetni. Vio, loe mau ikut gue pulang nggak ??
Viona : Nggak, makasih Tia.
Tiara : Ya udah gak apa – apa. Hans jaga Viona baik – baik ya !!!! Jangan sampai hilang, hehehehe
Viona : Tia, jangan buat gue kesel donk !!!!
Tiara : OK! Viona, tapi elo senengkan ditemenin Hans??? Heheheeheh
Viona: Udah, dech Tia cepetan pulang sana ntar loe dicari nyokab loe
Tiara : iy, vio g usah pke ngusir gito donk….gue gak bakalan gangguin kalian berdua kok,,so tenang saja,otre…………
Viona : hem,,, apa maksudnya ganggu??? Justru gue seneng loe ada disini, tapi gue lebih seneng kalau loe pulang.
Tiara : iya, iya gue pulang…..hans, gue pulang dulu ya??? Jangan lupa jagain viona dengan baik, jangan sampai hilang….ok!ok!hahhahah,,,duluan ya,bye……
Hans : iya,ati- ati Tia
Viona : kayaknya gue bisa sendirian dech, ga perlu ada yang jagain gue, jadi kamu juga boleh pulang Hans, justru dengan senang hati kalau kamu pulang, lagi pula gue kan udah besar ga mungkin kalau gue hilang.
Hans : Lagian siapa juga yang mau nyuri kamu???adanya sih pencurinya yang takut.
Viona : ya..ya..ya
Hans : ya apanya???
Viona : ga perlu dipikir
Hans : Vio, loe mau pulang kapan???
Viona : nungguin hujan reda
Kemudian Hans tiba – tiba pergi dari tempat duduknya dan meninggalkan Viona sendirian di sekolahan tanpa sepengetahuannya Viona. Viona pun tidak sadar kalau Hans pergi, dengan enaknya si Viona ngomel – ngomel sama Hans tetapi tidak ada respon, lalu diapun sadar kalau Hans tidak ada. Wajah Vionapun pucat sambil melihat sekitarnya. Air matapun keluar dari bola matanya nan indah. Semakin lama hari semakin gelap, hujanpun belum berhenti, sementara orang tuanya belum ada yang jemput.
Tak lama kemudian Hans muncul dari belakang sambil memberi tissue ke Viona. Napa kamu nangis?tanya Hans, tanpa ada respon apapun dari Viona. Hans menawari Vio tebengan, tapi dia tetap saja diam. Kemudian Hans menarik tangannya sambil berkata “Ayo pulang, udah mau magrib ne, nanti kamu dicari mamamu.” Tanpa perkataan iya atau tidak dari Vio, tetapi dia mengikuti perkataan si Hans. Akhirnya dia mau kata Hans dalam hati.
Hans : Vio,rumah kamu mana?
Viona : dekat rumahnya si Dadang
Hans : Ow, jadi sebenarnya kamu ma Dadang tetanggaan ya?
Viona : iya, dia tetanggaku. Emang kenapa?
Hans : Nggak ada apa – apa, Cuma Tanya aja. Eh, tadi kenapa kamu nangis? Takut sendirian ya?hehehhe
Viona : Nggak tau……
Hans : Masak nggak tau sebabnya?
Viona : Dibilangin nggak tau kok ngotot sih
Hans : Iya dech, maaf…
Viona : Iya,, kali ini kamu tak maafin, lain kali tidak.
Hans : Emang gue punya salah apa sama kamu???
Viona : Iya, elo itu banyak salah sama gue, tapi elonya gak pernah nyadar sih.
Hans : Terus salah gue ke elo apa donk???Gua jadi bingung sendiri
Viona : Emang loe tu orangnya bingungan.
Hans : Terserah kamu aja dech, eh ternyata waktu kita pulang hujannya mulai reda.
Viona : ow,,iya
Hans : Hey,,ne dah sampai rumahnya Dadang, terus rumah kamu yang mana?
Viona : Itu rumah urutan nomor empat yang cat rumahnya ungu.
Hans ; Ow, itu ya
Viona : iya, emang rumah gue ada berapa, selain itu? Aneh kamu
Hans : Itukan rumahnya mabak Safira.
Viona : Lho, kok kamu tau nama kakakku sih.
Hans : Iya donk
Viona : Loe tau nama kakak gue dari siapa?
Hans : Kakak loe itu dulu temanya kakak sepupuku
Viona : Emang nama kakak sepupu siapa?
Hans : Mas Andri. Kamu kenal???
Viona : itukan mantan kakak gue yang sekarang di Australi.
Hans : Iya, kenapa?
Viona : Ga pa-pa.
Hans : ne udah sampai, gue cabut dulu ya, ga usah mampir heheh
Viona : Siapa juga yang nawarin kamu??PD
Hans : Hem,,ya udah aku balek dulu ya,,salam buat mama & papamu
Viona : iya,, makasih ya
(BERSAMBUNG)

PART 1

Here are 10 tips for interview success.

1. First impressions count
Greet your interviewer with a smile and firm handshake. Give eye contact. Try to make small talk during the walk from the reception area to the interview room. Liz Anderson, a human resources manager says, "You have to sell yourself before you can sell anything else and the first 30 seconds are when the interviewer subconsciously makes decisions about whether they like you or not and whether you will fit into the team."

2. Be prepared
Re-read your CV and the job advert just before the interview. Do your research thoroughly: Look at the company web site or obtain literature. You may be asked about the salary you are after so make sure you research that as well.

3. Don't waffle
Answer questions properly - even if you need a few moments' silence to collect your thoughts. Anderson advises, "It's better to say you need a minute to think about your answer rather than speak instantly and regret it afterwards."

4. Why should they hire you?
Most job adverts will list qualities they're looking for - a team worker, a good communicator - so it's up to you to think of examples of how you can demonstrate these skills. Be ready to talk about your knowledge, experience, abilities and skills. Have at least three strong points about yourself that you can relate to the company and job on offer.

5. Be positive
Your interviewer will be thinking about what it would be like to work with you, so the last thing they'll want to hear is you talking about your boss or current colleagues behind their back. Interviewers like to see someone who enjoys a challenge and is enthusiastic.

6. Remember your body language
It is not what you say, but how you say it. During the interview, do not fold your arms and lean back or look to the floor! Sit upright and try to maintain good eye contact. Use your hands and lean forward when making a point. Many people cannot think and control their body language at the same time, which is why you need to prepare.

7. Expect the unexpected
Your interviewer may try to catch you off guard: A survey by OfficeAngels has revealed that 90 per cent of employers ask 'killer' questions in interviews. It is impossible to plan for every difficult question, such as "How would your colleagues describe you?" but try to appear relaxed and in control. Ask the interviewer to repeat the question if necessary but do not evade it. Hopefully you will not befall the fate of those job candidates at B&Q who were asked to dance to "Blame it on the Boogie"!

8. Develop rapport
Show energy, a sense of humour and smile. Jean Smith, a social anthropologist says: "It's infectious, being positive and enthusiastic." Ask your interviewer questions about themselves and any issues the business is facing.

9. Clarify anything you are unsure of
If you are not certain what are meant by a particular question, ask for clarification. At the end, ask the interviewer if there is anything else he or she needs to know about. Do not be afraid to ask when you are likely to hear if you have been successful or not.

10. Remember your manners
It is better to choose than to be chosen. Tell the interviewer why you are interested in the company and job opportunity. Ask them for a business card and follow it up by sending a "thank-you" e-mail or letter, saying how much you enjoyed meeting them and how interested you are. Take the opportunity to detail the key advantages you bring.

By following the three Ps - prepare, practise and perform, you can turn yourself into a candidate who would not look out of place on "The Apprentice."

pangeran tampan yg tak pernah q sangka sampai hari ini q cintai
tp apa daya q tk bsa memilikinya lagi.
Bagiku dia orang pertama yang bisa menyemangatiku,wlapn five or six ago laki2 berdarah dingin yg mberi motivasi,laki2 tu hanyalah bualan belaka,tanpa disadari lambat laun q bsa mlupakannya,dan ku bertemu dengan pangeran tang sesungguhnya.....My Prince
Mungkin dya tdk sehebat laki2 berdarah dingin itu tetapi dia lebih baik dr laki2 tsb,,
kekagumanq sampai sekarang tdk bsa hilang dan q sempat berfikir dia itu tdk perfect,,pertanyaanq itu sempat membuatku bingung,tapii itulah cinta

I WISS MET HIM AGAIN,amien

HASIL KARYA Q

Perpaduan Antara Arcscan Dan Arc Scene