zettira. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Sukses tdk slalu membicarakan tentang materi, melainkan juga saat kita dpt bermanfaat buat oranglain, terutama keluarga.

HATIKU

“Pagi hari yang dingin, aida bergegas berangkat ke sekolah tercinta. “Haduh kenapa jantungku berdetak kencang? Apa yang akan terjadi? Sejenak aku diam dan berpikir, bodoh ah yang penting aku sampai sekolah selamat amien, bismillah. Mendekati sekolah perasaan Aida mulai tenang dan jantungnya tidak berdebar – debar lagi, Alhamdulillah. Aku menaikki tangga lantai dua, seakan ada kelibatan banyangan seseorang yang tidak asing bagiku. Siapa ya? Pertanyaan itu sekejap hilang adanya percakapan aku dengan temanku Renata. Eh pesananku kamu bawakan? “Ini didalam tas ambil aja, kata Renata. Yongkru balasku. Sebelum aku meninggalkan lantai dua aku say hello dengan teman – temanku lainya Udin, Pepi, Silvia, dan Bowo. “Nunggu dipanggil masuk ya?ahahhah, kalian kloter awal ya? tanyaku pada mereka. Heem,,belum siap ni kata salah satu temanku. Siap gak siap harus siap  kataku.
Aida, kau mau kemana?
Aku mau kebawah, cari tempat yang nyaman buat belajar ^^.
Ai,,seru salah satu temanku
Ada apa?
Ituuuuuuuuuu…
Isyarat ituuuu akupun tahu maksud kata sandi temanku. Oh dia….
Eaaaa,,,pagi – pagi sudah dapat vitamin A, cie cie
Sudah tidak terpesona lagi hhhe
Ah bohong dari sorotan matamu jelas tampak berbinar – binar dan mukamu berubah jadi merah. Kamu suka benerannya? tanya si Udin
Nggak juga itu cuma perasaanmu saja din ahahah, udah ah aku mau kebawah kataku pada mereka.
Udin : Mau kebawah atau mau buntutin dia?
Aida : Eh,aku kebawah mau belajar bukan buntutin dia.
Akupun lekas kebawah tanpa memperdulikan kehadiran Rendra. Aku pun menuju salah satu ruangan dibawah yang sering dipakai buat praktikum. Tanpa berpikir yang lainnya aku segera menyalakan laptop dan bergegas untuk memelajari materi yang belum aka pahami.
“Haduh kenapa ini kok jantung berdebar – debar lagi?”
Tanpa sengaja aku melihat Rendra di jendela dan tepat di depanku, dengan segera aku menundukkan kepalaku. Konsentrasikupun terpecah karena rendra. Oh tidak,,
Daripada aku tidak konsentrasiku terpecah gara – gara dia, akupun membuat corat – coretan diatas kertas lebih tepatnya buku diary.
“Diary ku”
“Pagi ini aku bertemu dengan orang itu yang sekarang mulai singgah dihatiku”. Aku tahu ini adalah perasaanku yang hanya bisa aku simpan dihatiku dan tak akan kuungkapkan pada dirinya. Rendra, kenapa kamu begito mempesona, daya magnet didalam tubuhmu begito kuat sampai – sampai kau membuatku jantungku berdebar sebelum bertemu denganmu. Sanggupkah aku untuk menyimpan didalam hatiku? Aku tahu kita sangat berbeda, bahkan kamu lebih diatas segalanya dariku, sehingga membuatku takut untuk jatuh cinta pada dirimu yang perfect itu. Kita berdua ibarat “atasan” dan “bawahan”. Walaupun aku selalu takut untuk mencintaimu, aku berusaha menjadikanmu motivasiku untuk maju supaya aku bisa seperti kamu. Idola disekolah yang popular dan banyak memikat hati para kaum hawa.
“Oh hatiku, kamu tidak boleh meminta lebih dari sekedar mengagumi”. Ingat prinsip kejar cita – cita baru cinta. Tapi itu mustahil, hidup tanpa sebuah perasaan suka dan menyukai, hallahhh.
Mungkin suatu saat Rendra akan tahu perasaanku. Aku Cuma berharap dia bisa menjadi sahabatku dan bukan menjadi pacarku. Karena aku takut kalau pengandaianku terlalu tinggi dan akan terjatuh. Apakah ini salah satu pengharapan atau impian bisa jadi dekat dengan dia? Entahlah…Lihat saja nanti.
Aida, Aida…kamu pasti bisa. Menyemangati diri sendiri itu penting. Target utama sekarang bukan perasaan tapi cita – cita. Tunggu aku Rendra, mencoba berkhayal lebih tinggi.”
Cukup sekian dulu ya diaryku sanyang, aku mau melanjutkan belajarku.
Tanpa basa basi dan menunda lagi konsentrasiku ku kembalikan pada laptop dan bahan ujian.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
read comments