MENULIS ADALAH BAGIAN HIDUPKU

Malam yang begito sunyi, ku terbangun dari lamunanku sejak tadi. Mengkhayal kembali ke masa lalu yang begito indah dan mungkin sulit dihapus. Perasaan itu tetap saja tinggal di relung hatiku dan belum bisa tergantikan. Problematika yang begitu dramatis dan melankolis. Cerita yang selama ini menghiasai langkahku telah usai sudah di hadapanku karena keteledoranku. Ku biarkan kau pergi meninggalkan sebuah asa yang begito bermakna bagi hidupku dan hidupmu. Mungkin benar aku itu adalah gadis bodoh nan manja yang tidak begito peduli akan perasaanmu. Hanya penyesalan yang ada direlung hatiku. Sekilas aku mendengar berita niat kepergianmu ke negeri gingseng membuatku seperti kehilangan pegangan hidupku. Boleh saja kau meninggalkan cintaku tapi jangan pergi dari hidupku. Kebahagian bercampur kesedihan adalah persaanku yang tak bisa ku ungkapkan padamu. Air mata ini tak bisa tertahankan. Mungkin itu luapan perasaanku padamu. Ketiga kalinya air mataku keluar untukmu. Berusaha untuk tegar dan kuat. Tetapi tetap goyah. Sebelum kau meninggalkanku aku hanya ingin bertemu denganmu dan mengatakan AKU CINTA KAMU. Tong sampah yang begito bermakna di kehidupanku dan berharap kaulah terkhir pelabuhan hatiku, aku rela menunggu kamu. 16 juli 92